Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2020

Teks Ulasan: Hadapi Musibah dengan Sabar dan Tawakal

Gambar
Nama: Zhafira Anisa Chandra Nim: E3119151 Mata Kuliah: Bahasa Indonesia kelas B   Judul Teks Ulasan:  Hadapi Musibah dengan Sabar dan Tawakal Sumber: Jateng Pos edisi Minggu, 3 Februari 2019 Penulis: Ratnani Latifah Struktur Teks No Struktur Teks Kalimat 1.          Identitas Judul Buku: Terima Kasih Allah Penulis: Hairi Yanti Penerbit: Lintang, Indiva Cetakan: Pertama, Oktober 2018 Tebal: 112 halaman ISBN: 978-602-5701-41-2 2.          Orientasi      Dalam hidup ini, kita tidak mungkin berjalan dalam satu arah saja. Kadang kita merasakan kenikmatan. Namun kadang kita juga merasakan kesulitan. Hal itu sudah menjadi sunnatullah.      Oleh sebab itu, kita tidak boleh kaget jika sewaktu-waktu Allah menegur kita dengan sebuah cobaan. Karena Allah tidak pernah memberi cobaan seorang hamba, di luar kemampuan hambanya.      Mengusung tema cerita yang dekat dalam

Diskusi dan Menanggapi Teks Opini

Nama: Zhafira Anisa Chandra Nim: E3119151 Mata Kuliah: Bahasa Indonesia Dari diskusi yang telah dilakukan melaui media whatsapp grup pada tanggal 13 mei 2020, terdapat beberapa poin yang cukup menarik dari ketiga teks tersebut diantaranya adalah:   Karya milik Bangja Hidaya yang berjudul “Kata-kata yang Memuai” dapat menimbulkan salah paham. “Kata-kata yang Memuai” dapat membawa pemahaman orang bahwa sebuah kata dapat menjadi besar. Dalam KBBI sendiri kata mu.ai   bermakna menjadi besar (tentang benda yang dipanaskan, direbus , digoreng, direndam, dan sebagainya); mengembang. Padahal maksud   kata memuai disini bukan bermakna menjadi besar, melaikan merujuk pada kata-kata yang memiliki perbedaan makna antara bahasa tulis dengan bahasa lisan.   Dalam teks “Genangan” karya Rainy M.P. Hutabarat terdapat kata genangan yang disinonimkan dengan kata banjir. Padahal secara definisi terdapat pebedaan diantara keduanya. B an . jir   bermakna berair banyak dan deras, kadang-kadang me