Teks Ulasan: Hadapi Musibah dengan Sabar dan Tawakal
Nama: Zhafira Anisa Chandra
Nim: E3119151
Mata Kuliah: Bahasa
Indonesia kelas B
Judul Teks Ulasan:
Sumber: Jateng Pos edisi Minggu, 3 Februari 2019
Penulis: Ratnani Latifah
Struktur Teks
No |
Struktur Teks |
Kalimat |
1.
|
Identitas |
Judul Buku: Terima Kasih Allah Penulis: Hairi Yanti Penerbit: Lintang, Indiva Cetakan: Pertama, Oktober 2018 Tebal: 112 halaman ISBN: 978-602-5701-41-2 |
2.
|
Orientasi |
Dalam hidup ini, kita tidak mungkin berjalan dalam satu arah saja. Kadang kita merasakan kenikmatan. Namun kadang kita juga merasakan kesulitan. Hal itu sudah menjadi sunnatullah. Oleh sebab itu, kita tidak boleh kaget jika sewaktu-waktu Allah menegur kita dengan sebuah cobaan. Karena Allah tidak pernah memberi cobaan seorang hamba, di luar kemampuan hambanya. Mengusung tema cerita yang dekat
dalam keseharian hidup kita, buku terbaru dari penulis asal Kalimantan
Selatan ini, sangat menggugah jiwa. Apalagi dengan sentuhan bahasa yang
sederhana dan mudah dipahami anak. |
3.
|
Tafsiran Isi |
Menceritakan tentang keluarga sederhana Zira. Keluarganya tinggal di kompleks pasar. Ayahnya memiliki sebuah toko peralatan mobil sederhana yang dibantu sang ibu dalam pengelolaannya. Zira juga memiliki seorang kakak laki-laki, yang meski jahil, namun sangat menyayangi Zira. Kehidupan keluarga Zira awalnya baik-baik saja berubah dalam hitungan menit, ketika tiba-tiba kebakaran terjadi di kompleks perumahan Zira. Hari itu Zira harus melupakan rencana liburan sekolanya, yang ingin dia isi dengan membaca banyak buku yang sudah dia pinjam dari perpustakaan. Zira terlalu kalut, ketika harus menerima kenyataan bahwa rumahnya yang nyaman itu sudah dilahap si jago merah. Dia hanya sempat menyelematkan beberapa barang. Bahkan sepeda kesayangannya yang baru dibelikan ayahnya hilang. Zira sangat sedih. Kenapa musibah itu harus terjadi kepada keluarganya. Belum lagi setelah tragedi kebakaran, Zira harus berpisah dengan teman baiknya, Milya. Namun dari musibah itu banyak pelajaran berarti yang bisa Zira petik. Dulu Zira, sempat merasa sebal dan marah dengan keadaan rumahnya yang tidak seperti teman-temannya. Karena rumahnya disatukan dengan toko, maka rumahnya selalu terbuka. Dia tidak bisa membukakan pintu, ketika ada temannya yang datang berkunjung. Dia juga ingin memiliki kamar sendiri, karena selama ini dia selalu tidur di kasur terpisah dari ayah dan ibunya. Tapi kini ketika melihat rumah-nya sudah menjadi abu, Zira akhirnya memahami tentang pentingnya mensyukuri apa yang sudah dia miliki. Dan sejak kepindahan Milya, Zira mulai membuka diri. Selain itu dari musibah itu, Zira
belajar tentang arti penting sebuah doa. "Tugas kita berdoa, Zira.
Tentang urusan mengabul kan doa, itu urusan Allah. Kapan doa dikabulkan, itu
urusan Allah. Dalam bentuk doa apa doa dikabulkan itu juga urusan Allah.
Kalau kita berdoa, Allah bisa memberikan apa yang kita minta saat itu juga.
Doa juga bisa dika bulkan Allah dengan ganti yang lain, yang lebih baik dari
yang kita minta. Kalau pun di dunia belum terkabul, itu bisa jadi tabungan di
akhirat nanti. Jadi apa pun yang ditetapkan Allah, yakinlah itu untuk
kebaikan kita." |
4.
|
Evaluasi |
Membaca kisah ini, kita bisa
memetik banyak sekali pembelajaran juga sekaligus mengenalkan kepada anak
tentang karakter kepribadian yang baik. Di antaranya kisah ini mengajarkan
kita tentang pentingnya bersikap ikhlas saat mendapat cobaan dari Allah, selalu
sabar dalam setiap keadaan dan tawakal kepada Allah. Jangan terlalu sedih, karena di balik cobaan pasti ada hikmah. Dan Allah pun sudah menjelaskan bahwa Allah tidak akan mencoba di luar batas kemampuan hamba-Nya, Tidak kalah penting penulis juga menyisipkan anjuran bagi anak untuk gemar membaca seperti Zira. Karena dengan membaca banyak sekali pengetahuan yang bisa didapat. Buku ini sangat patut dibaca bagi anak-anak. Hanya saja saya masih kurang puas
dengan kejadian kebakaran, yang tidak dijelaskan secara gamblang tentang asal
usul api, sehingga bisa menyebar di kompleks perumahan itu. apakah karena gas
meledak, kebakaran hutan dan lain sebagainya. Sehingga sebab akibatnya akan
terlihat jelas. Bukan hanya karena kebarakaran. |
5.
|
Rangkuman Evaluasi |
Namun lepas dari kekurangan, saya
sangat salut dengan kepiawaian penulis dalam menampilkan kisah anak dengan
rasa anak-anak. Saya juga senang dengan
nilai-nilai edukasi yang disisipkan penulis misalnya tentang cinta kepada
Allah tanpa terkesan memaksa dan menggurui dan kebiasaan saling tolong
menolong, serta tenggang rasa. |
Tanggapan terkait teks
ulasan diatas:
Menurut saya , teks ulasan diatas masih memiliki beberapa kekurangan. Teks tersebut
menurut terlalu panjang dan terkesan memberi gambaran secara menyeluruh
mengenai alur dari buku tersebut. Tentunya hal tersebut bukanlah hal yang baik
karena akan menjawab pertanyaan calon pembaca mengenai alur dari buku tersebut.
Padahal, rasa penasaran dari pembaca itu lah yang akan membawa mereka untuk
membaca suatu buku. Tetapi mungkin akan berbeda cerita jika si penulis ulasan
dengan sengaja menjelaskan secara gamblang mengenai isi buku tersebut. Hal itu
mungkin saja dilakukan agar orang tua dapat memberikan buku ini sebagai bahan
bacaan untuk anaknya. Karena sebagai orang tua, alangkah lebih baik jika
memberikan bahan edukasi kepada anak-anaknya. Konflik yang ringan membuat buku
ini cocok dibaca oleh anak-anak dan akan cenderung membosankan jika dibaca oleh
orang dewasa. Mungkin memang sejak awal buku ini diciptakan dengan target usia anak.
Sehingga, buku ini diharapkan akan membantu membentuk kepribadian si anak
karena dipenuhi dengan asupan nilai-nilai yang baik untuk ditiru oleh anak.
Komentar
Posting Komentar